1. Nutrisi

Pemberian makanan harus bernutrisi, 6 bulan pertama ASI eksklusif, dilanjutkan sampai 2 tahun dengan MP-ASI.

2. Proteksi (perlindungan)

Imunisasi dan lingkungan yg bersih dan aman

3. Stimulasi

Bermain yang melibatkan aspek-aspek pendengaran, penglihatan, sentuhan, pembauan, keseimbangan. Bayi merupakan peniru yang sangat baik, beri contoh sesuatu yg baik. Mereka melihat, mendengar dan mengulang. Ini nantinya akan menjadi perilaku di masa mendatang

4. Apresiasi

Berikanlah pujian, tepuk tangan, ciuman, pelukan, dan kasih sayang

5. Relaksasi

Tidur, mandi, pijat, bernyanyi, mendongeng

Pembicara kedua diisi oleh dr. Utami Roesli, SpA,MBA, IBCLC, FABM. Pada sesi ini beliau menjelaskan tentang pentingnya ASI untuk bayi, yaitu dengan memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dilanjutkan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI, atau yang disebut MPASI dengan nutrisi lengkap.

Beberapa hal yg menarik perhatian dan baru saya ketahui adalah ketika Dr. Utami menceritakan bahwa ada pasiennya mengadopsi anak, dia tidak melahirkan tetapi bisa menyusui. Saat bayinya baru dilahirkan, ibu yang akan mengadopsi langsung melakukan IMD pada bayi yang baru lahir beserta ari-ari yg belum dilepas. Selanjutnya secara terus menerus dilakukan direct breastfeeding agar bayi dapat merangsang payudara ibu yang mengadopsi. Awalnya dengan menggunakan SNS, agar bayi tetap dapat ASI (donor) tapi lama kelamaan atas kekuasaan dan izin Tuhan, SNS dilepas dan air susu ibu yg mengadopsi ini keluar, padahal ia tidak melahirkan.

Berdasarkan cerita tersebut, dr. Utami menyimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk seorang ibu tidak bisa memberikan ASI-nya kepada bayinya kecuali dengan alasan medis, misalnya penyakit yg dikhawatirkan akan menularkan bayi, dll.

Salah satu pembahasan lain yg menarik perhatian saya adalah ketika ada seorang peserta yang bertanya, “Dok, mulai tumbuh gigi anak saya kalau dbf, suka gigit. Apa yang harus saya lakukan ya, Dok?” Kurang lebih itu begitu isi pertanyaannya, dr. Utami mengatakan bahwa tindakan yang paling tepat adalah dengan memberitahu si kecil bahwa tidak boleh menggigit.

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan tidak menggunakan nada tinggi dan berulang-ulang. Lama kelamaan bayi akan mengerti. Kalau ibu terlihat kesakitan atau bahkan teriak, dikhawatirkan bayi kaget, atau malah menyangka ibunya sedang mengajak bermain.

Pada saat acara penutup, dr. Utami melakukan monolog tentang seorang ibu dan bayinya, dengan diiringi backsound lagu bunda, tidak terasa saya menitikkan air mata, begitu juga dengan peserta lain. Kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya adalah kasih sayang yang sebenarnya.

Itu adalah beberapa materi yang masih tersimpan di kepala saya, sebetulnya masih banyak sekali. Tetapi ini adalah beberapa intisari yang menurut saya penting dan menarik.

Thank you @ayahbunda_ dan Johnson’s Baby for having me. Ilmu yang sangat bermanfaat untuk saya yang baru memiliki bayi. Selamat ulang tahun ke-125 untuk Johnson’s Baby! Semoga selalu bermanfaat untuk ibu dan bayi di Indonesia 🙂